Peningkatan Produktivitas dan Ekonomi Kelompok Tani Tiram Melalui Budidaya Tiram Sistem Apung di Desa Lamnga Aceh Besar
Kata Kunci:
Oyster aquaculture, floating system, R/C RatioAbstrak
Desa Lamnga memiliki potensi alam yang melimpah terutama di sektor perikanan dan kelautan. Pemanfaatan lahan non pertanian diwilayah pesisir hutan maggrove yang pembudidayaan tiram masih mengalami kendala seperti budidaya yang masih tradisonal, rendahnya pendapatan, akses terbatas pasar, dan kurangnya diversifikasi sumber penghasilan. Oleh karena itu, untuk menunjang kesejahteraan ekonomi masyarakat perlu dilakukan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan bantuan teknis serta pendampingan dalam mengembangkan usaha budidaya tiram di Desa Lamnga, Kabupaten Aceh Besar ini. Tahapan Kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan melalui metode PRA (Participatory Rural Appraisal) dan Tim pengabdian memperkenalkan metode modern dalam budi daya tiram terapung (floating culture) dengan tata letak secara gantung dan horizontal. Hasil kuesioner yang dikumpulkan menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat pesisir yang menjadi responden sudah cukup familiar dengan budidaya kerang tiram. Namun, banyak masyarakat belum memiliki peralatan dasar seperti tali gantung, rak budidaya, maupun jaring pelindung dari predator laut. Untuk menilai kelayakan usaha budidaya tiram sistem apung di Desa Lamnga, dapat digunakan analisis R/CRatio (Revenue/Cost) dan didapat nilai R/CRatio adalah 1,5. Nilai lebih dari 1, maka usaha budidaya tiram sistem apung ini layak untuk dijalankan dan memberikan keuntungan. Hasil uji kualitas air juga menunjukkan bahwa usaha budidaya tiram ini layak dijalankan.