Transformasi Kue Tradisional Lampisang ke Pasar Digital: Smart Branding dan Sejarah Kuliner Digital

Abstrak

UMKM memiliki peran strategis dalam menjaga warisan budaya sekaligus meningkatkan perekonomian daerah. Salah satu contohnya adalah Dhapu Kue Aceh di Gampong Lampisang, Aceh Besar, yang sejak 1998 konsisten memproduksi kue tradisional bhoi. Namun, usaha ini menghadapi tantangan berupa keterbatasan inovasi kemasan, belum optimalnya pemasaran digital, serta pencatatan keuangan yang masih manual. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya daya saing dan keterbatasan akses pasar, terutama pada generasi muda yang lebih responsif terhadap produk berbasis digital. Program pengabdian ini dirancang untuk menjawab permasalahan mitra melalui pendekatan partisipatif dan edukatif. Solusi yang ditawarkan meliputi pelatihan pembuatan kemasan ramah lingkungan, pemasangan QR code berisi sejarah kuliner digital, penerapan pencatatan keuangan berbasis spreadsheet, serta pembangunan website “Kampoeng Kue Lampisang” sebagai homebase digital. Strategi promosi juga diperkuat melalui media sosial, marketplace, dan kolaborasi dengan influencer lokal untuk memperluas jangkauan konsumen. Luaran yang diharapkan mencakup peningkatan omzet dan kualitas produk mitra, terbentuknya identitas digital usaha, pengajuan HAKI, serta publikasi ilmiah dan media promosi digital. Program ini juga mendorong literasi digital pelaku UMKM serta memperkuat pelestarian budaya melalui narasi kuliner digital. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan menjadi model revitalisasi UMKM berbasis budaya lokal yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.